RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
A. Pengertian dan Ruang lingkup
Sistem Informasi Akuntansi
-. Pengertian Sistem informasi
Pada dasarnya adalah sekelompok unsur, yang, saling terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat memproses data transaksi yang di butuhkan yang
berfungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan.
-. Ruang lingkup Sistem Informasi Akuntansi
Serangkaian kegiatan administratif untuk menangani transaksi perusahaan,
dilengkapi dengan prosedur, dokumen dan jurnal serta laporan keuangan sebagai
output.
B. Siklus Pemrosesan Transaksi
Istilah sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan
dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua
organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi
yang serupa. Kejadian-kejadian ini menghasilkan transaksi-transaksi yang dapat
dikelompokan menjadi empat siklus aktivitas bisnis yang umum: Siklus Pendapatan
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke
entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
Siklus Pengeluaran Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan
jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan. Siklus Produksi Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan
sumber daya menjadi barang dan jasa. Siklus Keuangan Kejadian-kejadian yang
berkaitan denga perolehan dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas. Siklus
pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem-sistem aplikasi.
Sistem aplikasi memproses transaksi-transaksi yang berkaitan secara logis.
Siklus pendapatan perusahaan umumnya mencakup sistem aplikasi yang meliputi
entri pesanan pelanggan, penagihan, piutang dagang, dan pelaporan penjualan.
Siklus pengeluaran umumnya mencakup sistem aplikasi yang meliputi pemilihan dan
permohonan pemasok, pembelian, hutang dagang, dan penggajian. Siklus produksi
mencakup sistem-sistem alikasi yang meliputi pengendalian dan pelaporan
produksi, akuntansi biaya produksi, pengendalian persediaan, dan akuntansi
kekayaan. Siklus keuangan perusahaan mencakup sistem aplikasi yang berkaitan dengan
pengendalian dan manjemen kas, manajemen hutang, dan administrasi pensiun
karyawan. Sistem informasi akuntansi dirancang dan diimplementasikan bukan
hanya untuk memproduksi saldo buku besar dari laporan keuangan yang disajikan,
tetapi juga menghasilkan beragam informasi manajemen dan operasional yang tidak
berkaitan dengan akuntansi. Tugas awal dari sistem informasi akuntasi adalah
mengenali transaksi-transaksi yang akan diproses oleh sistem. Seluruh
pertukaran keuangan dengan entitas-entitas lain harus direfleksikan dalam
laporan keuangan perusahaan. Sistem informasi akuntansi secara rutin memproses
transaksi-transaksi moneter ini. Sistem informasi akuntansi juga memproses
transaksi-transaksi yang tidak secara langsung direfleksikan dalam saldo-saldo
buku besar yang merupakan dasar dari laporan keuangan. Meskipun organisasi yang
berbeda tidak mencakup sistem aplikasi yang sama dalam siklus pemrosesan
transaksinya, konsep siklus menyediakan dasar untuk mengelompokan arus
kejadian-kejadian ekonomi yang umum untuk seluruh organisasi. Siklus-siklus
transaksi memberikan kerangka sistemik untuk mengalisis dan merancang sistem
informasi akuntasi yang di dalamnya terdapat tujuan serupa untuk setiap ragam
siklus. Tujuan ini merupakan bagian integral dari struktur pengendalian intern
perusahaan.
C. Peran Sistem Informasi Akuntansi
Dalam Rantai Nilai (VALUE CHAIN)
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb
membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat
dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain). Rantai nilai
organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara
langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
1. Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi
bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk
dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan
menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
3. Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi
produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisasi.
5. Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para
pelanggan.
Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities)
yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien
dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi
empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi,
keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi
untuk beroperasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan
bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh:
penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru,
pengembangan Website, dan desain produk.
4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan
bahan mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas utama.
BAGAIMANA SIA DAPAT MENAMBAH NILAI BAGI ORGANISASI Model rantai nilai
menunjukkan bahwa SIA adalah aktivitas pendukung. SIA dapat menambah nilai bagi
organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar
kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan
efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
1. memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau
jasa.
2. memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu
memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang
lebih tepat waktu.
3. memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan
keputusan dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.
4. berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses
berbagi pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki proses
operasi perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif. SIA yang
dirancang dengan baik juga dapat membantu meningkatkan laba organisasi dengan
memperbaiki efisiensi dan efektivitas rantai persediaannya. Contoh: dengan
mengijinkan para pelanggan secara langsung mengakses sistem persediaan dan
order penjualan milik perusahaan, biaya aktivitas penjualan dan pemasaran dapat
dikurangi. Selanjutnya, apabila akses seperti itu mengurangi biaya yang
ditanggung para pelanggan dan waktu pemesanan, baik tingkat penjualan dan
perolehan pelanggan akan meningkat. Tentu saja, dengan membuat sistem informasi
antar-organisasi seperti itu akan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai sistem
pengendalian yang harus dibicarakan. Hal ini juga membutuhkan peningkatan
keandalan dan keakuratan data SIA. DATA DAN INFORMASI Data mengarah pada
fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi.
Terdapat 3 jenis data yang perlu dikumpulkan untuk aktivitas apa pun, yaitu:
fakta-fakta tentang kejadian itu sendiri (contoh yang berkaitan dengan kejadian
penjualan, seperti tanggal penjualan; jumlah total penjualan), sumber daya yang
dipengaruhi oleh kejadian tersebut (contoh yang berkaitan dengan sumber daya
yang dijual, seperti identitas barang atau jasa, jumlah yang dijual, harga per
unit), dan para pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut (contoh yang
berkaitan dengan para pelaku yang terlibat di dalam penjualan, seperti
identitas pelanggan, dan penjual produk). Setelah data dikumpulkan, merupakan
tugas SIA untuk mengubah berbagai fakta tersebut agar dapat digunakan untuk
membuat keputusan. Jadi, informasi adalah data yang telah diatur dan diproses
untuk memberikan arti.
SIA dan STRATEGI KORPORAT • Strategi dan Posisi Strategis Ada 2 strategi dasar
bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan, berdasarkan argumentasi seorang
professor bisnis di Harvard, Michael Porter. yaitu :
1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau
pelayanan atas produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan
melakukan hal ini, perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para
pelanggannya.
2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi
penghasil suatu produk atau jasa yang paling efisien. Kadang-kadang, sebuah
perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari
para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dari biaya rata-rata untuk
industri tersebut. Akan tetapi, biasanya perusahaan harus memilih di antara
kedua strategi tersebut. Apabila mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil
produk yang biayanya paling rendah, mereka harus melepas beberapa keistimewaan
penambah nilai yang mungkin membedakan produk mereka dengan produk lainnya.
Apabila mereka berfokus pada diferensiasi produk, mereka tampaknya tidak akan
memiliki biaya yang paling rendah dalam industri mereka. Jadi, strategi bisnis
melibatkan pemilihan. Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar, yaitu :
1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi
atau penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh:
Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis
berdasar keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa perbaikan
mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli dan
pelumas.
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk
melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk
didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah
perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.
3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan
yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi
geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani
para pelanggan tersebut. Contoh : Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi
strategis berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak
di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih
besar. Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal
tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau
akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang. •
Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis Perkembangan teknologi informasi dapat
mempengaruhi strategi. Perkembangan internet sangat mempengaruhi cara berbagai
tahapan rantai nilai dilaksanakan. Contoh : untuk produk-produk yang dapat
diubah menjadi data digital, internet memungkinkan organisasi untuk secara
signifikan mempersingkat aktivitas inbound dan outbond logistics mereka. Selain
secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi menjalankan
aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara signifikan
mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh: internet secara
dramatis dapat mengurangi biaya, dan karenanya membantu perusahaan
mengimplementasikan strategi biaya rendah (low-cost strategy). Akan tetapi,
jika setiap perusahaan dalam industri tertentu mempergunakan internet untuk
mengadopsi strategi biaya rendah, maka pengaruhnya akan problematis. Bahkan,
salah satu hasil yang mungkin terjadi adalah persaingan harga yang ketat
antar-perusahaan. Apabila hal ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang
diberikan oleh internet akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh
perusahaan dalam bentuk laba tinggi. Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan
dapat mempergunakan internet untuk mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai
nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan dapat menggunakan internet untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan jika dihadapkan dengan
para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian besar perusahaan dalam suatu
industri mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai
mereka, pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari
mengikuti strategi biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi
produk. Internet juga dapat mempengaruhi keinginan relatif untuk mengikuti
ketiga posisi strategis yang digambarkan sebelumnya. Sebagai contoh, dengan
secara drastis mengurangi atau menghilangkan halangan geografis, internet
membuat produk suatu perusahaan tersedia di hampir semua tempat. Konsekuensinya
adalah merupakan hal yang sulit untuk membuat atau mempertahankan posisi
strategis berdasar akses. Ini hanyalah suatu contoh tentang bagaimana cara
internet dapat mempengaruhi strategi dan pilihan posisi strategis perusahaan. •
Peran SIA SIA suatu organisasi memainkan peranan penting dalam membantu
organisasi mengadopsi dan mempertahankan posisi strategis. Mencapai kesesuaian
yang baik antar aktivitas membutuhkan pengumpulan data tiap aktivitas. Hal lain
yang juga penting adalah sistem informasi harus mengumpulkan dan
mengintegrasikan baik data keuangan maupun non-keuangan dari
aktivitas-aktivitas organisasi.
Pengertian dan Ruang lingkup Sistem
Informasi Akuntansi
-. Pengertian Sistem informasi Pada
dasarnya adalah sekelompok unsur, yang, saling terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat memproses data transaksi yang di butuhkan yang
berfungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan. -. Ruang lingkup Sistem
Informasi Akuntansi Serangkaian kegiatan administratif untuk menangani transaksi
perusahaan, dilengkapi dengan prosedur, dokumen dan jurnal serta laporan
keuangan sebagai output.
Siklus Pemrosesan Transaksi
Istilah sistem informasi akuntansi
meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan
transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik, tetapi
sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian-kejadian
ini menghasilkan transaksi-transaksi yang dapat dikelompokan menjadi empat
siklus aktivitas bisnis yang umum: Siklus Pendapatan Kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan
pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan. Siklus Pengeluaran
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas
lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan. Siklus Produksi
Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi barang
dan jasa. Siklus Keuangan Kejadian-kejadian yang berkaitan denga perolehan dan
manajemen dana-dana modal, termasuk kas. Siklus pemrosesan transaksi terdiri
dari satu atau lebih sistem-sistem aplikasi. Sistem aplikasi memproses
transaksi-transaksi yang berkaitan secara logis. Siklus pendapatan perusahaan
umumnya mencakup sistem aplikasi yang meliputi entri pesanan pelanggan,
penagihan, piutang dagang, dan pelaporan penjualan. Siklus pengeluaran umumnya
mencakup sistem aplikasi yang meliputi pemilihan dan permohonan pemasok,
pembelian, hutang dagang, dan penggajian. Siklus produksi mencakup sistem-sistem
alikasi yang meliputi pengendalian dan pelaporan produksi, akuntansi biaya
produksi, pengendalian persediaan, dan akuntansi kekayaan. Siklus keuangan
perusahaan mencakup sistem aplikasi yang berkaitan dengan pengendalian dan
manjemen kas, manajemen hutang, dan administrasi pensiun karyawan. Sistem
informasi akuntansi dirancang dan diimplementasikan bukan hanya untuk
memproduksi saldo buku besar dari laporan keuangan yang disajikan, tetapi juga
menghasilkan beragam informasi manajemen dan operasional yang tidak berkaitan
dengan akuntansi. Tugas awal dari sistem informasi akuntasi adalah mengenali
transaksi-transaksi yang akan diproses oleh sistem. Seluruh pertukaran keuangan
dengan entitas-entitas lain harus direfleksikan dalam laporan keuangan
perusahaan. Sistem informasi akuntansi secara rutin memproses
transaksi-transaksi moneter ini. Sistem informasi akuntansi juga memproses
transaksi-transaksi yang tidak secara langsung direfleksikan dalam saldo-saldo
buku besar yang merupakan dasar dari laporan keuangan. Meskipun organisasi yang
berbeda tidak mencakup sistem aplikasi yang sama dalam siklus pemrosesan
transaksinya, konsep siklus menyediakan dasar untuk mengelompokan arus
kejadian-kejadian ekonomi yang umum untuk seluruh organisasi. Siklus-siklus
transaksi memberikan kerangka sistemik untuk mengalisis dan merancang sistem
informasi akuntasi yang di dalamnya terdapat tujuan serupa untuk setiap ragam
siklus. Tujuan ini merupakan bagian integral dari struktur pengendalian intern
perusahaan.
Peran Sistem Informasi Akuntansi
Dalam Rantai Nilai (VALUE CHAIN)
Pada umumnya organisasi bertujuan
menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai
kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai
nilai (value chain). Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama
(primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para
pelanggannya, yaitu:
1. Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi
bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk
dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan
menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
3. Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi
produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisasi.
5. Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para
pelanggan.
Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities)
yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien
dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi
empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi,
keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi
untuk beroperasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan
bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh:
penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru,
pengembangan Website, dan desain produk.
4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan
bahan mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas utama.
BAGAIMANA SIA DAPAT MENAMBAH NILAI BAGI ORGANISASI Model rantai nilai
menunjukkan bahwa SIA adalah aktivitas pendukung. SIA dapat menambah nilai bagi
organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar
kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan
efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
1. memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau
jasa.
2. memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu
memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang
lebih tepat waktu.
3. memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan
dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.
4. berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses
berbagi pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki proses
operasi perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.
SIA yang dirancang dengan baik juga dapat membantu meningkatkan laba organisasi
dengan memperbaiki efisiensi dan efektivitas rantai persediaannya. Contoh:
dengan mengijinkan para pelanggan secara langsung mengakses sistem persediaan dan
order penjualan milik perusahaan, biaya aktivitas penjualan dan pemasaran dapat
dikurangi. Selanjutnya, apabila akses seperti itu mengurangi biaya yang
ditanggung para pelanggan dan waktu pemesanan, baik tingkat penjualan dan
perolehan pelanggan akan meningkat. Tentu saja, dengan membuat sistem informasi
antar-organisasi seperti itu akan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai sistem
pengendalian yang harus dibicarakan. Hal ini juga membutuhkan peningkatan
keandalan dan keakuratan data, Data mengarah pada fakta-fakta yang kita
kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi. Terdapat 3 jenis data
yang perlu dikumpulkan untuk aktivitas apa pun, yaitu: fakta-fakta tentang
kejadian itu sendiri (contoh yang berkaitan dengan kejadian penjualan, seperti
tanggal penjualan; jumlah total penjualan), sumber daya yang dipengaruhi oleh
kejadian tersebut (contoh yang berkaitan dengan sumber daya yang dijual,
seperti identitas barang atau jasa, jumlah yang dijual, harga per unit), dan
para pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut (contoh yang berkaitan dengan
para pelaku yang terlibat di dalam penjualan, seperti identitas pelanggan, dan
penjual produk). Setelah data dikumpulkan, merupakan tugas SIA untuk mengubah
berbagai fakta tersebut agar dapat digunakan untuk membuat keputusan. Jadi,
informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. SIA
dan STRATEGI KORPORAT • Strategi dan Posisi Strategis Ada 2 strategi dasar
bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan, berdasarkan argumentasi seorang
professor bisnis di Harvard, Michael Porter. yaitu :
1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau
pelayanan atas produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan
melakukan hal ini, perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para
pelanggannya.
2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi
penghasil suatu produk atau jasa yang paling efisien. Kadang-kadang, sebuah
perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari
para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dari biaya rata-rata untuk
industri tersebut. Akan tetapi, biasanya perusahaan harus memilih di antara
kedua strategi tersebut. Apabila mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil
produk yang biayanya paling rendah, mereka harus melepas beberapa keistimewaan
penambah nilai yang mungkin membedakan produk mereka dengan produk lainnya.
Apabila mereka berfokus pada diferensiasi produk, mereka tampaknya tidak akan
memiliki biaya yang paling rendah dalam industri mereka. Jadi, strategi bisnis
melibatkan pemilihan. Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar, yaitu :
1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi
atau penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh:
Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis
berdasar keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa
perbaikan mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli
dan pelumas.
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk
melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk
didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah perusahaan
yang memfokuskan pada para pensiunan.
3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan
yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi
geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani
para pelanggan tersebut. Contoh : Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi
strategis berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak
di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih
besar. Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal
tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau
akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang. •
Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis Perkembangan teknologi informasi dapat
mempengaruhi strategi. Perkembangan internet sangat mempengaruhi cara berbagai
tahapan rantai nilai dilaksanakan. Contoh : untuk produk-produk yang dapat
diubah menjadi data digital, internet memungkinkan organisasi untuk secara
signifikan mempersingkat aktivitas inbound dan outbond logistics mereka. Selain
secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi menjalankan
aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara signifikan
mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh: internet secara
dramatis dapat mengurangi biaya, dan karenanya membantu perusahaan
mengimplementasikan strategi biaya rendah (low-cost strategy). Akan tetapi,
jika setiap perusahaan dalam industri tertentu mempergunakan internet untuk
mengadopsi strategi biaya rendah, maka pengaruhnya akan problematis. Bahkan,
salah satu hasil yang mungkin terjadi adalah persaingan harga yang ketat
antar-perusahaan. Apabila hal ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang
diberikan oleh internet akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh
perusahaan dalam bentuk laba tinggi. Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan
dapat mempergunakan internet untuk mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai
nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan dapat menggunakan internet untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan jika dihadapkan dengan
para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian besar perusahaan dalam suatu
industri mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai
mereka, pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari
mengikuti strategi biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi
produk. Internet juga dapat mempengaruhi keinginan relatif untuk mengikuti
ketiga posisi strategis yang digambarkan sebelumnya. Sebagai contoh, dengan
secara drastis mengurangi atau menghilangkan halangan geografis, internet
membuat produk suatu perusahaan tersedia di hampir semua tempat. Konsekuensinya
adalah merupakan hal yang sulit untuk membuat atau mempertahankan posisi
strategis berdasar akses. Ini hanyalah suatu contoh tentang bagaimana cara
internet dapat mempengaruhi strategi dan pilihan posisi strategis perusahaan. •
Peran SIA SIA suatu organisasi memainkan peranan penting dalam membantu
organisasi mengadopsi dan mempertahankan posisi strategis. Mencapai kesesuaian
yang baik antar aktivitas membutuhkan pengumpulan data tiap aktivitas. Hal lain
yang juga penting adalah sistem informasi harus mengumpulkan dan
mengintegrasikan baik data keuangan maupun non-keuangan dari
aktivitas-aktivitas organisasi.